Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Penggemukan Sapi Potong Sumba Ongole

Penggemukan adalah suatu usaha pemeliharaan sapi yang bertujuan untuk mendapatkan produksi daging berdasarkan pada peningkatan bobot badan tinggi melalui pemberian makanan yang berkualitas dan dengan waktu yang sesingkat mungkin. Secara umum penggemukan sapi dapat dilakukan secara dikandangkan (feedlot fattening) dan dipadang rumput (pasture fattening). Pada umumnya industri fattening di Indonesia dilakukan secara feedlot dengan pemberian makanan konsentrat berupa biji-bijian dalam jumlah besar dan ad libitum dengan lama penggemukan antara 90-180 hari (Purwanto, 2000).

Tujuan program penggemukan adalah untuk memperbaiki kualitas karkas dengan jalan mendeposit lemak seperlunya. Bila hewan yang digunakan belum dewasa, maka program tersebut sifatnya membesarkan sambil menggemukkan atau memperbaiki kualitas karkas. Makanan ternak yang dibutuhkan dalam usaha ini relatif sudah mahal, dengan penambahan konsentrat sesuai dengan kebutuhan (Parakkasi, 1999). Sistem pemeliharaan pada sapi potong dapat dilakukan dengan sistem pemeliharaan intensif, semi intensif dan ekstensif. Philips (2001) menyatakan bahwa sistem pemeliharaan intensif merupakan sistem pemeliharaan dimana sapi dipelihara dalam kandang dengan pemberian pakan konsentrat berprotein tinggi dan juga terkadang ditambahkan dengan hijauan.

Sistem pemeliharaan semi intensif merupakan sistem yang memelihara sapi selain dikandangkan, juga digembalakan di padang rumput, sedangkan sistem ekstensif, pemeliharaannya di padang penggembalaan dengan pemberian peneduh untuk istirahat sapi. Parakkasi (1999) menambahkan bahwa sistem intensif biasanya dilakukan pada daerah yang banyak tersedia limbah pertanian sedangkan sistem ekstensif diterapkan pada daerah yang memiliki padang penggembalaan yang luas. 4 Terdapat dua tipe dasar dalam operasi pemberian pakan pada sapi potong, yaitu secara komersial (commercial feeder) dan peternakan rakyat (farmer feeder). Dua tipe tersebut secara umum didasarkan pada tipe kepemilikan dan ukuran dari penggemukan sapi. Feedlot komersial biasa didefinisikan sebagai peternakan dengan kapasitas lebih dari 1000 ekor dan peternakan rakyat kurang dari 1000 ekor dalam satu waktu produksi. Sistem operasi peternakan rakyat biasanya dijalankan dan dimiliki secara individu atau keluarga, sedangkan peternakan komersial dapat dimiliki secara individu, rekanan, atau koorporasi.

Sistem peternakan komersial juga terdapat sistem custom cattle feeding atau custom feedlot, yaitu salah satu pihak memiliki ternaknya dan di pihak lain menjalankan operasionalnya (Field, 2007). Ternak sapi/kerbau pedaging dapat ditemukan hampir di seluruh penjuru dunia dengan berbagai macam pemeliharaan, tergantung pada kondisi setempat. Di Indonesia, ruminan pedaging besar masih mempunyai beberapa fungsi selain untuk produksi daging. Bila dibandingkan dengan negara maju (bidang peternakan), perbedaan utamanya terletak pada penggunaannya sebagai sumber tenaga kerja, produksi susu (pada kerbau), dan pengertian tabungan. Sistem pemeliharaan di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh seorang peternak (bersama keluarga) dengan memelihara satu, dua ekor atau mungkin lebih banyak dengan cara pemeliharaannya masing-masing; biaya pemeliharaannya mungkin tidak pernah dihitung. Selama pemeliharaan hewan tersebut bertambah besar, bertambah berat atau kondisinya bertambah baik, berkembangbiak atau mungkin tenaga kerjanya sempat dimanfaatkan sebelum suatu ketika dapat dijual. Keuntungannya banyak dipengaruhi oleh cara seseorang menilainya (Parakkasi, 1999).


Labels: Sapi, Sapi Potong

Thanks for reading Penggemukan Sapi Potong Sumba Ongole . Please share...!

0 Comment for "Penggemukan Sapi Potong Sumba Ongole "

Back To Top