Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Fermentasi Pada Dadih

Fermentasi terjadi dengan mengandalkan mikroba yang ada di alam atau tanpa menggunakan starter tambahan (Rahman et al.,1992). Mikroba yang diisolasi dari dadih diperkirakan berasal dari daun pisang sebagai penutup, susu kerbau dan bambu pada saat disiapkan (Naiola, 1995). 
Fermentasi dalam pembuatan dadih mengandalkan jasad renik yang ada di alam sebagai inokulum. Mikroba tersebut diperkirakan berasal dari tabung bambu sebagai wadah (Zakaria et al, 1998), dapat juga dari daun pisang penutup tabung atau dari susu itu sendiri (Yudoamijoyo dkk., 1983).

Dadih berasal dari susu kerbau yang baru diperah langsung dimasukkan ke dalam tabung bambu dan ditutup menggunakan daun pisang atau plastik. Susu kerbau tersebut di fermentasi secara alami dalam suhu ruang selama 1-2 hari sampai terbentuk gumpalan. Masyarakat Sumatera Barat beranggapan bahwa hanya susu kerbau yang dapat dipakai sebagai bahan baku alami pembuatan dadih. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat sehubungan dengan keterbatasan susu kerbau yang meningkatkan terbatasnya, produksi dadih dan mahalnya harga dadih ( Surajudin, 2005).

Menurut Sirat (1993) dadih diperoleh dari susu kerbau yang difermentasikan secara alami yang diperkirakan berasal dari daun pisang sebagai penutup bambu dan susu itu sendiri (Yudoamijoyo et al., 1983), serta tabung bambu yang digunakan (Zakaria et al., 1999).

Proses fermentasi dilakukan pada suhu kamar selama 24-48 jam. Dadih berwarna putih dan bentuknya mirip tahu yang dapat dipotong. Dadih dikonsumsi langsung dengan memakai sendok ataupun diolah. Pada umumnya dadih dimanfaatkan sebagai lauk pauk, makanan selingan, pelengkap upacara adat dan sebagai obat-obatan tradisional (Sughita dan Aidi, 1998).




Labels: Dadih

Thanks for reading Fermentasi Pada Dadih. Please share...!

0 Comment for "Fermentasi Pada Dadih"

Back To Top