Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Silase

Silase adalah pakan produk fermentasi hijauan, hasil sampingan pertanian fan agroindustri dengan kadar air tinggi yang diawetkan dengan menggunakan asam, baik yang sengaja ditambahkan maupun secara alami dihasilkan bahan selama penyimpanan dalam kondisi anaerob (McDonald et al., 1991). Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk mengawetkan dan mengurangi kehilangan zat makanan suatu hijaun untuk dimanfaatkan pada masa mendatang (Sapienza dan Bolsen, 1993). Stimulan fermentasi bekerja membantu pertumbuhan bakteri asam laktat sehingga kondisi asam segera tercapai, contohnya inokulan bakteri yaitu bakteri asam laktat yang berfungsi untuk meningkatkan populasi bakteri asam laktat dalam bahan pakan (McDonald et al, 1991).

Menurut Ensminger (1990), karakteristik silase yang baik antara lain pH kurang dari 4,5 serta barbau asam laktat atau campuran asam laktat dan asam asetat, warna tidak berubah dengan warna asalnya, dan kehilangan nutrien dapat ditekan. Silase memiliki beberapa kelebihan antara lain: ransum lebih awet, memiliki kandungan bakteri asam laktat yang berperan sebagai probiotik dan memiliki kandungan asam organik yang berperan sebagai growth promotor dan penghambat penyakit. Silase yang baik diperoleh dengan menekan berbagai aktivitas enzim yang berada dalam bahan baku yang tidak dikehendaki namun dapat mendorong berkembangnya bakteri penghasil asam laktat (Sapienza dan Bolsen, 1993).

Pembuatan silase secara garis besar dibagi menjadi empat fase (Sapienza dan Bolsen, 1993). Pertama adalah fase aerob, fase ini berlangsung dua proses yaitu proses respirasi dan proses proteolisis, akibat adanya aktivitas enzim yang berada dalam tanaman tersebut. Proses respirasi secara lengkap menguraikan gula-gula tanaman menjadi karbondioksida dan air, dengan menggunakan oksigen dan menghasilkan panas. Kedua adalah fase fermentasi ketika kondisi aerob tercapai pada bahan yang diawetkan beberapa proses mulai berlangsung, isi sel makanan mulai dirombak. Pada hijauan basah, proses ini berlagsung dalam beberapa jam, sedangkan pada hijaun kering dapat berlangsung hingga satu hari. Ketiga adalah fase stabil, setelah masa aktif pertumbuhan bakteri asam laktat berakhir, maka proses ensilase memasuki fase stabil, hanya sedikit sekali aktivitas mikroba. Keempat adalah fase pengeluaran silase, oksigen secara bebas akan mengkontaminasi permukaan silase terbuka.


Daftar Pustaka

Ensminger, M. E., J. E. Oldfield & W. W. Hineman. 1990. Feed and Nutrition (Formaly Feed and Nutrition Complete). 2nd Edition. The Ensminger Publishing California.
McDonald, P., A. R. Henderson, & S. J. E. Heron. 1991. The Biochemistry of Silage. 2nd Edition. Chalcombe. Marlow.

Sapienza, D. A., & K. K. Bolsen. 1993. Teknologi Silase. Penerjemah, Martoyoedo R.B.S. Pioner-Hi-Bred International, Inc. Kansas State University. Kansas.
Labels: Bahan Pakan, Teknologi Pakan

Thanks for reading Silase. Please share...!

0 Comment for "Silase"

Back To Top